cari

Kamis, 10 Desember 2009

Mulan Jameela Sakit Hati dengan Rumah Sakit

VIVAnews - Tak hanya Prita saja yang pernah dikecewakan rumah sakit. Mulan Jameela mengaku pernah merasakan sakit hati pada sebuah rumah sakit karena dokter tak memberitahu penyakit yang dideritanya.

"Saya merasa pernah dipermainkan oleh rumah sakit. Diagnosanya macam-macam dan seperti dipermainkan. Itu nggak jelas dan bikin kesal," kata Mulan saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis 10 Desember 2009.

Mantan personel Ratu ini mengaku dirinya pernah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Pada saat itu tubuhnya mengalami panas tinggi selama sepuluh hari. Setelah empat kali mengambil darah, dokter tak juga mengetahui penyakitnya.

"Kadang-kadang aku berpikir kenapa dokter lama sekali menetukan sakitnya apa. Buat apa dokternya lama-lama kuliah. Saya kan butuh perawatan dan penanganan yang cepat," tambahnya.

Meski pernah dikecewakan rumah sakit yang tak disebutkan namanya itu, janda dua anak ini tak merasa trauma dengan rumah sakit yang dimaksud tersebut.

"Saya nggak kapok ke rumah sakit itu. Tetapi, seharusnya mereka lebih profesional," tandas artis yang dikabarkan menikah siri dengan Dhani ini.


Riz-Q May

SBY Diminta Segera Keluarkan Keppres Pengadilan HAM

Penegakkan HAM di Indonesia dinilai masih sangat memprihatinkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didesak segera mengeluarkan Keppres untuk dibentuk Pengadilan HAM Ad Hoc.

Demikian disampaikan Koordinator Kontras Usman Hamid dalam aksi memperingati Hari HAM Sedunia di depan Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/2009). Sekitar 1.000 orang dari elemen masyarakat mengikuti aksi ini.

Usman menyatakan saat ini kehidupan para petani dan buruh masih memprihatinkan. Masih banyak petani dan buruh yang mengalami kekerasan dari aparat. Pemerintah harus meperhatikan nasib mereka, membuka lapangan pekerjaan, menaikkan upah buruh, dan harus ada reformasi agraria agar petani mendapatkan tanahnya kembali.

Kontras telah mengirim surat ke Presiden SBY agar Presiden segera mengeluarkan Keppres untuk dibentuk Pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan itu untuk mengadili pelaku pelanggaran HAM berat. "Misalnya, penculikan aktivis di Tanjung Priok, Talang Sari. Sampai hari ini belum terealisasikan, ini menunjukkan HAM di Indonesia masih memprihatinkan," katanya.

Aksi dimulai pukul 11.20 WIB. Massa terdiri atas berbagai elemen masyarakat. Beberapa anak-anak tampak terlihat meramaikan aksi. Satu orang ibu-bu sempat pingsan saat mengikuti aksi tersebut.


Riz-Q May